Wahai pemuda muslim, kamu diciptakan di muka bumi ini untuk mewujudkan ketaatan dan pengabdian kepada Allah serta untuk menyerahkan diri sepenuhnya terhadap seluruh keputusan-Nya. Sebagaimana dalam firman-Nya:
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." (Adz-Dzariyat 56) Sesungguhnya misi besar yang Allah berikan kepada kamu adalah menjalankan hukum-hukum-Nya di seluruh penjuru dunia dan untuk mengalihkan manusia dari penghambatan terhadap sesamanya serta untuk membebaskan manusia dari alam yang sempit menuju alam bebas merdeka.
Untuk mewujudkan misi tersebut, pemuda muslim harus mempunyai 4 kriteria:
1. Iman yang kuat, yang akan bertambah dengan ketaatan kepada Allah SWT dan rasul-Nya dan menghindari dengan kemaksiyatan kepada-Nya (Al-Hadits)
2. Tekad yang kuat tanpa rasa takut (Al-Ahzab 39)
3. Usaha yang berkesinambungan, tanpa mengenal malas dan jemu
4. Rela berkorban, tidak mengharap apa-apa kecuali 2 alternatif "menang atau mati syahid"
Ketahuilah wahai pemuda muslim, sesungguhnya kader-kader mu'min yang digembleng Rasulullah SAW di Darul Arqam dahulu terdiri dari para pemuda yang teguh. Waktu itu usia Abu Bakar tiga tahun lebih muda dari usia Rasulullah SAW (40 th). Bahkan Umar bin Khatab masih berusia 27 tahun dan Ali Ra. adalah orang yang termuda dari keempat khalifah tersebut. Selain itu juga banyak pemuda lain seperti Abdullah bin Mas'ud, Mush'ab bin Umar, Bilal bin Rabah, dan ratusan pemuda yang lainnya.Ughab bin Nafi yang berdiri di pantai Samudera Atlantik di hujung barat berdo'a kepada Allah SWT, "Demi Rabb Muhammad, sekiranya bukan kerana bentangan samudera ini yang menjadi penghalang, nescaya aku akan serahkan seluruh jiwa raga ini demi meninggikan kalimat-Mu, wahai Rabbku, saksikanlah".
Dari tangan-tangan mujahid-mujahid muda inilah mereka berhasil menaklukkan IMPERIUM SUPER POWER. Mereka juga berhasil melakukan ekspansi ke berbagai negara. Wahai pemuda muslim, tentu kalian sudah pernah mendengar 5 butir semboyan yang sering dilontarkan oleh banyak lidah, yakni:
1. Allah tujuan kami
2. Rasul ikutan kami
3. Al-Qur'an undang-undang dasar kami
4. Jihad jalan kami
5. Syahid di jalan Allah cita-cita tertinggi kami.
Sesungguhnya semboyan-semboyan di atas hanya akan menjadi "GINCU" bibir belaka bila kamu tidak memiliki reaksi apa-apa terhadap semboyan itu. Juga tidak akan dapat mengkristalkannya jika kamu belum berkaca kepada "murid-murid" binaan Rasulullah SAW yang terdiri dari Khulafaurrasyidin, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti jejak-jejak langkah mereka. Sesungguhnya 5 semboyan di ataslah yang dapat menunjukkan indikasi, apakah seseorang itu benar-benar muslim sejati ataupun ia hanyalah seorang muslim yang fasiq, munafiq, zalim, ataupun kafir. Wahai saudara-saudaraku sesama muslim, renungkanlah serta hayatilah makna dari hadits berikut ini:
"Diriwayatkan oleh Abu Khaitsamah Ra. yang ditinggal anaknya pada perang Badar, maka iapun datang menghadap kepada Rasulullah SAW seraya berkata, "Sungguh aku sangat merasa kecewa dalam perang Badar, padahal aku sangat berambisi (untuk mati syahid), sampai-sampai aku mengikutsertakan putraku Khaitsamah dalam pertempuran tersebut. Ternyata ia kena anak panah, dan itulah yang membuatnya syahid.
Semalam aku melihatnya dalam mimpi-mimpiku. Ia tampak datang dengan wajah berseri-seri, seraya berjalan di antara rimbunnya pepohonan surga yang dikelilingi sungai-sungai. Ia berkata kepadaku, "Wahai ayahku, sudilah kiranya ayah menemani kami di dalam surga ini. Sungguh aku benar-benar mendapatkan kebenaran janji Rabbku". Ya Rasulullah, hal itulah yang membuatku merasa rindu untuk menemaninya. Apalagi usiaku sudah semakin lanjut dan tulang-tulangku sudah terasa rapuh, rasanya aku sudah ingin sekali berjumpa dengan Rabbku. Maka sudilah kiranya baginda mendo'akan aku, semoga Allah mengurniakan kepadaku syahadah, sehingga dapatlah aku menemani Khaitsamah di dalam surga". Rasulullah pun mendo'akannya, akhirnya ia menemui syahidnya dalam perang Uhud."
Wahai saudara-saudaraku para pemuda Islam, begitukah gila dan semangat para pemuda bimbingan Rasulullah SAW. Mereka saling berlumba-lumba untuk saling mendapatkan keredhaan tuhannya, Allah SWT walaupun hingga nyawa sebagai taruhannya. Bahkan mereka sendiri yang meminta agar dapat mati dalam membela agama Allah (Islam). Lalu bagaimana dengan kita semua? Apakah Islam yang kita sandang hanyalah di bibir kita saja? Tidakkah kita akan merasa malu kelak apabila kita akan berjumpa dengan Allah SWT, Rasulullah SAW, saudara-saudara mu'min dan muslim yang lain di Yaumul Akhir nanti?
Kita mengaku bahwa kita muslim, namun kita tidak pernah melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Kita tidak pernah meneladani apa-apa yang beliau ajarkan dan mengikuti apa-apa yang mereka lakukan. Bahkan kita menghadap diri dengan membawa sekian banyak dosa kita yang belum pernah bertaubat kepada-Nya.
Wahai diri, insaflah kamu semua, laksanakan semua ibadah yang kamu bisa, karena ibadah bukan hanya solat, zakat, puasa, dan yang sejenisnya saja. Serta jauhilah dan cegahlah semua kebathilan dengan segala kemampuan kamu, kerana kamu mampu melaksanakannya. Masuklah kamu kepada "kelompok-kelompok" yang di dalamnya terdapat orang-orang yang mu'min, orang-orang yang berusaha untuk dapat menerapkan semua aturan-Nya. Kerana dengan begitu, kamu akan terjaga dari kemaksiyatan dan dapat mawas diri daripada-Nya.
Ingatlah! Islam bukanlah agama yang tidak mempunyai musuh, sesungguhnya musuh-musuh Islam sangatlah banyak sekali dan pada saat ini mereka sedang berkuasa di atas bumi ini dan tengah melaksanakan tugas-tugas (rencana jahatnya) terhadap kita semua.
Jadi, dengarlah seruan ini, masuklah kamu dalam agama Islam secara keseluruhan agar Allah selalu meredhai kamu dan mencintai kamu. Masuklah kamu di dalam kelompok-kelompok orang yang berusaha untuk menegakkan agama-Nya di atas bumi ini. Dan semoga Allah SWT melimpahkan segala rahmat, berkah, dan hidayah-Nya kepada kita. Amin……..